Rabu, 23 April 2014

Penerapan Feng Shui Dalam Marketing



Ilmu Feng Shui mengajarkan tentang bagaimana berhubungan dengan lingkungan sekitar secara seimbang dan harmonis sehingga menciptakan aliran energi yang bagus. Dan, aliran energi yang bagus ini bisa mendatangkan hoki atau keberuntungan. Karena itu, Feng Shui semakin digandrungi dalam dunia bisnis saat ini.

Bahkan tidak hanya di Asia tapi juga di beberapa negara Barat, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris, Feng Shui menjadi semakin populer. Akan tetapi, penerapannya masih untuk seputar penempatan ruang yang baik.

Sebuah gedung kantor sebaiknya menghadap ke arah mana, di mana sebuah meja kerja sebaiknya diletakkan, dan tanaman apa yang sebaiknya ditanam di halaman depan. Ya, itu semua memang contoh penerapan Feng Shui. Namun, jangan salah. Feng Shui bukan sekadar ilmu desain interior dan eksterior melainkan jauh lebih luas daripada itu. Dan, sebetulnya banyak yang bisa Anda pelajari hanya dari filosofinya.

Feng Shui pada dasarnya berlandaskan pada harmonisasi dan keseimbangan. Lagi pula, dunia bisnis saat ini memang sedang betul-betul membutuhkan keseimbangan.

Baru-baru ini saya berkunjung beberapa hari ke Manila untuk memenuhi undangan mengajar di salah satu sekolah bisnis yang paling bergengsi di Asia, Asian Institute of Management (AIM). Di sana, saya membawakan sebuah presentasi dengan topik "Masa Depan Marketing Asia" dan materi yang saya presentasikan tentang yin dan yang dalam marketing.

Sama dengan Feng Shui, Yin Yang juga bersumber dari budaya Cina dan keduanya mengajarkan keseimbangan dan harmonisasi. Jadi kalau menurut pendapat saya, masa depan dunia bisnis dan marketing memang akan menuju ke arah yang lebih seimbang.

Pendekatan marketing yang terbaik bukanlah yang sangat rasional atau yang sangat emosional. Bukan juga pendekatan yang sangat spiritual. Pendekatan yang terbaik adalah pendekatan yang seimbang antara pendekatan yang rasional, emosional, dan spiritual.

Karena itu, saya menyebutnya Yin dan Yang dalam marketing yang melambangkan keseimbangan antara aspek keras atau aspek Yang dan aspek lembut atau aspek Yin. Aspek Yang di sini melambangkan pendekatan marketing yang rasional, sedangkan aspek Yin melambangkan pendekatan yang emosional dan spiritual. Karena itu, positioning, difererensiasi, dan brand Anda haruslah seimbang antara rasional, emosional, dan spiritual.

Positioning tidak lagi berarti sekadar berjanji kepada pelanggan tetapi juga harus memenuhi janji tersebut. Di sini janji melambangkan aspek Yang dan kredibilitas dalam memenuhi janji tersebut melambangkan aspek Yin.

Body Shop muncul dengan positioning bahwa produknya akrab dengan lingkungan. Dan, itu ditunjukkan dengan sungguh-sungguh. Semua produknya bebas dari animal testing dan Body Shop selalu aktif dalam mengampanyekan perjuangan hak-hak asasi manusia serta kepedulian terhadap lingkungan hidup. Bahkan Anita Roddick, yang sekarang sudah tidak aktif lagi di Body Shop, masih sering mengirimkan email kepada banyak orang termasuk saya tentang pengalamannya "menyelamatkan" lingkungan hidup.

Selanjutnya, untuk mendukung positioning yang seimbang itu, perlu diferensiasi yang seimbang juga antara content dan context. Di sini, diferensiasi content melambangkan aspek Yang, sedangkan diferensiasi context melambangkan aspek Yin.

Lihat saja bagaimana McDonald menawarkan Maharaja Mac yang merupakan burger tanpa daging sapi kepada masyarakat India. Ini wujud penghormatan kepada masyarakat India yang mayoritas beragama Hindu dan tidak boleh makan daging sapi. Ini sekaligus juga diferensiasi context yang ditawarkan McDonald. McDonald bisa saja menawarkan produk itu sebagai nonbeef burger, dan itu hanya akan menjadi diferensiasi content. Namun, McDonald justru mengatakan, itu adalah produk untuk menghormati masyarakat India sehingga menjadi diferensiasi context.

Kemudian, brand Anda haruslah juga menunjukkan value yang seimbang. Tidak hanya brand yang dihormati tetapi juga dicintai. Brand Anda harus menjadi brand yang cool dan karismatik. Di sini, brand yang dihormati melambangkan aspek Yang, sedangkan brand yang cool dan karismatik melambangkan aspek Yin.

Samsung adalah contoh yang sangat bagus. Dahulu, Samsung sebagai pendatang baru sangat mengandalkan keunggulan produknya sebagai nilai jual. Namun coba Anda lihat sekarang. Setelah posisinya sudah kuat, Samsung mulai bertransformasi menjadi brand yang lebih cool dan karismatik.

Nah, dengan positioning, diferensiasi, dan brand yang lebih seimbang seperti Body Shop, McDonald, atau Samsung tadi, penawaran Anda kepada pelanggan akan jauh lebih mengena. Terutama karena pelanggan sendiri sudah menjadi lebih seimbang antara sisi rasional, emosional, dan spiritualnya.

Jadi, cobalah menggunakan filosofi dasar harmonisasi dan keseimbangan dalam Feng Shui dan Yin Yang. Berusahalah untuk selalu menyeimbangkan aspek rasional, emosional, dan spiritual dalam memasarkan produk Anda. Mudah-mudahan, hoki akan datang kepada Anda.

=========================

Penulis adalah Asian Marketing Guru (CIM-UK, Desember 2003) The Most Powerful People in Business 2004/Marketing (SWA-Indonesia, Desember 2004) Found-er and President of MarkPlus&Co.


Sumber: Suara Merdeka.

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *